Kegiatan Belajar Mengajar (KBM)
Sekolah PINUS (Pendidikan Integral Untuk Semua) membuka 2 jenjang pendidikan, yaitu Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) dan Sekolah Dasar (SD). Untuk PAUD ada 2 kelompok: Kelompok A untuk anak usia 4+ tahun dan Kelompok B untuk anak usia 5+ tahun. Sementara untuk SD dimulai dengan Kelas 1 untuk anak usia 6+ tahun. Saat ini siswa PAUD ada 18 murid dan siswa SD Kelas 1 ada 11 murid. Dalam penerimaan murid, Sekolah PINUS menerapkan kelas kecil dengan tujuan agar semua siswa bisa mendapat perhatian yang memadai dari guru.
Metode pembelajaran yang diterapkan adalah “belajar dan bermain”, sehingga kebutuhan anak-anak sebagai “homo luden” (manusia bermain) bisa tetap terpenuhi. Indikator keberhasilan yang dituntut tidak hanya nilai kognitif (pengetahuan) saja tetapi juga nilai attitude (sikap) dan psikomotorik (ketrampilan). Selain itu, Sekolah PINUS mengembangkan pendidikan karakter dengan maksud ikut berkontribusi dalam membangun generasi muda yang mempunyai karakter baik.
Proses kegiatan belajar mengajar di Sekolah PINUS didukung oleh guru-guru yang mempunyai kompetensi mengajar yang baik. Sehingga kualitas pengajaran dapat terjaga dan bisa bersaing dengan lembaga pendidikan yang lain.
Studi Tour (Field Trip)
Sekolah PINUS (Pendidikan Integral Untuk Semua) berbeda dengan sekolah alam. Apabila sekolah alam lebih banyak menerapkan metode pembelajaran di alam, Sekolah PINUS lebih banyak mengembangkan metode pembelajaran di kelas. Meskipun bukan sekolah alam, Sekolah PINUS dengan porsi tertentu juga menerapkan metode pembelajaran di alam atau pembelajaran non-kelas melalui kegiatan studi tour/field trip.
Metode pembelajaran non-kelas melalui studi tour/field trip sebagai usaha untuk pengkayaan metode, sehingga semua siswa tetap antusias mengikuti setiap proses pembelajaran. Melalui kegiatan ini diharapkan siswa dapat lebih mengeksplorasi pengalamannya sehingga bisa mendukung pembelajaran di kelas.
Untuk keperluan studi tour/field trip, Sekolah PINUS memberikan subsidi untuk biaya transportasi (sewa bus, tips sopir, parkir, tol dsb). Sementara biaya tiket masuk ke lokasi tempat studi dan konsumsi siswa ditanggung oleh siswa (orang tua siswa), yang dananya diambilkan dari tabungan siswa.
Tabungan Siswa
Masyarakat sasaran dari pelayanan Sekolah PINUS adalah masyarakat pra-sejahtera. Artinya masyarakat yang sumber daya ekonominya sangat terbatas. Untuk itu pengaturan ekonomi rumah tangga yang baik menjadi suatu kebutuhan mereka agar mereka mempunyai dana cadangan di saat krisis. Sebagai upaya pembelajaran dalam pengaturan ekonomi rumah tangga masyarakat (khususnya orang tua siswa), maka Sekolah PINUS mengembangkan pelayanan tabungan siswa.
Berdasarkan pengalaman selama ini, tabungan siswa ini sangat bermanfaat bagi siswa dan orang tua siswa. Dana dari tabungan siswa bisa digunakan untuk membangun partisipasi siswa dan orang tua siswa pada kegiatan-kegiatan sekolah yang membutuhkan partisipasi mereka. Misalnya field trip, pengadaan seragam bagi siswa dan kegiatan lainnya. Selain itu, tabungan siswa juga dapat digunakan oleh orang tua untuk memenuhi kebutuhan mereka, misalnya saat mereka perlu dana untuk berobat, sebagai modal usaha, bahkan untuk memenuhi kebutuhan hari-hari.
Rabu Ceria
Sekolah PINUS (Pendidikan Integral Untuk Semua) sebagai sekolah gratis mengalami kesulitan dalam membangun ikatan siswa dan orang tua siswa terhadap sekolah. Oleh karena itu, Sekolah PINUS mengadakan kegiatan Rabu Ceria meliputi 3 kegiatan utama: 1) Art (Seni); 2) Environment (Lingkungan); 3) Fun Games (Olah Raga dan Permainan). Melalui kegiatan ini siswa diajak untuk menjaga kebersihan lingkungan sekolah (membersihkan sampah, membersihkan tembok) dan menjaga keindahan lingkungan sekolah (menghias sekolah, membuat rambu-rambu yang menarik). Selain itu siswa diajak untuk bermain permainan-permainan yang menyenangkan mereka.
Tujuan dari kegiatan Rabu Ceria adalah agar siswa merasa memiliki sekolah, sehingga mereka bersedia menjaga lingkungan sekolah dengan baik. Selanjutnya, apabila mereka merasa memiliki dan menikmati setiap kegiatan yang diadakan di sekolah, maka diharapkan mereka tetap belajar di Sekolah PINUS dengan baik.
Kegiatan Rabu Ceria ini akan dikembangkan dengan memperluas peserta yang terlibat, tidak hanya guru, staf dan murid tetapi juga melibatkan orang tua siswa bahkan masyarakat sekitar yang bukan orang tua siswa. Dengan demikian, orang tua dan masyarakat di sekitar Sekolah PINUS juga merasa memiliki sekolah dan bersedia ikut menjaga sekolah.
Bimbingan Belajar
Sekolah PINUS (Pendidikan Integral Untuk Semua) menerima siswa Sekolah Dasar mulai dari kelas 1, dan belum menerima siswa untuk kelas-kelas di atasnya. Untuk membantu masyarakat memberikan pembelajaran bagi siswa dari tingkat lainnya, maka Sekolah PINUS menyelenggarakan pelayanan bimbingan belajar. Siswa yang mengikuti bimbingan belajar ini juga tidak dipungut biaya alias gratis.
Pelayanan bimbingan belajar difokuskan untuk siswa kelas 4 – 6 Sekolah Dasar, dengan pertimbangan mereka harus siap menghadapi Ujian Akhir Sekolah (UAS) dan Ujian Akhir Nasional (UAN). Sebab selama ini materi ajar yang diujikan di UAS dan UAN Sekolah Dasar diambil mulai dari materi ajar kelas 4. Untuk itu melalui bimbingan belajar ini, diharapkan siswa dapat menuntaskan mata pelajaran yang diajarkan di kelas 4 – 6 Sekolah Dasar.
Siswa kelas 4 – 6 yang mengikuti kegiatan bimbingan belajar umumnya berasal dari Sekolah Dasar Negeri yang berada di sekitar Sekolah PINUS. Metode bimbingan belajar yang menarik dan berbeda dengan metode-metode yang diterapkan di sekolah mereka membuat siswa tertarik untuk mengikuti kegiatan bimbingan belajar.