Profil

Sejarah

PINUS (Pendidikan Integral Untuk Semua) adalah salah satu lembaga pendidikan yang berbeda dengan lembaga pendidikan yang lain. Berbeda karena PINUS menyediakan pendidikan gratis bagi masyarakat pra-sejahtera dan berkualitas.

Apabila dilihat dari sejarah berdirinya, PINUS dapat dikatakan baru “seumur jagung” artinya lembaga ini belum lama, berdiri pada Juni 2012. Akan tetapi sejarah perintisan dan pendiriannya telah berlangsung lama. Sejak 7 tahun yang lalu, beberapa orang yang peduli terhadap pendidikan di Indonesia mulai menggagas berdirinya sekolah bagi masyarakat pra-sejahtera. Gagasan ini kurang “marketable”, di tengah masyarakat umum yang mulai bersifat hedonis dan individualis, gagasan ini tidak menarik karena tidak menawarkan keuntungan finansial dan keuntungan duniawi lainnya.

Kondisi itu tidak membuat surut para pereksa cita PINUS, justru semakin memotivasi bahwa harus ada yang bertindak untuk menyelamatkan generasi mendatang. Mereka takut generasi mendatang menjadi generasi yang hedonis dan individualistis jika tanpa pendidikan karakter yang tepat. Untuk itu, meskipun menghadapi berbagai hambatan, para pereksa cita PINUS tetap “maju pantang mundur” sampai terwujudnya Sekolah PINUS yang sekarang.

Visi

PINUS (Pendidikan Integral Untuk Semua) menjadi sebuah lembaga pendidikan yang mampu memberdaya-kan masyarakat pra-sejahtera melalui jalur pendidikan

Misi

  1. Membantu masyarakat, bangsa dan negara dalam pengembangan sumber daya manusia melalui jalur pendidikan;
  2. Memberikan pelayanan kepada masyarakat -khususnya masyarakat pra-sejahtera- melalui jalur pendidikan dengan membantu, meletakkan dasar pengembangan sikap, pengetahuan, keterampilan serta pengembangan jasmani dan rohani anak di luar lingkungan keluarga;
  3. Membantu menciptakan dialog kebijakan untuk menghasilkan kebijakan pendidikan yang ber-pihak pada masyarakat pra-sejahtera.

Tujuan

Terbukanya peluang dan meningkatnya pendidikan bagi anak-anak dan masyarakat pra-sejahtera dengan prinsip partisipatif, solidaritas, dan saling percaya.

Strategi

  1. Menyediakan sarana-prasarana pendidikan yang memadai sesuai jenjang pendidikan;
  2. Menyelenggarakan pendidikan formal yang gratis mulai dari pendidikan dasar sampai pendidikan menengah;
  3. Menyelenggarakan pendidikan non-formal yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat.